PROFIL KECAMATAN BUMIAYU

 

Bumiayu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Indonesia. Bumiayu merupakan pusat aktivitas masyarakat di bagian selatan Kabupaten Brebes seperti Tonjong, Sirampog, Bantarkawung, Salem, dan Paguyangan. Kecamatan Bumiayu yang mayoritas penduduk petani adalah satu dari 17 kecamatan dari kabupaten Brebes. Bumiayu juga merupakan kota kecil yang dikelilingi pegunungan dan bukit yang indah. Ketinggian rata-rata wilayah ini adalah 690 meter di atas permukaan laut.

Keseluruhan Kecamatan Bumiayu memiliki luas 8.209,09 Ha. Sebagian besar wilayah tersebut dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, baik berupa sawah ataupun yang lainnya.

Desa paling luas adalah Desa Kalinusu. Sementara desa Pamijen menjadi desa yang luasnya paling kecil. Kecamatan Bumiayu memiliki 15 desa. Berikut ini desa di Kecamatan BumiayuKabupaten Brebes: Desa Adisana, Bumiayu, Dukuhturi, Jatisawit, Kalierang, Kalilangkap,Kalinusu,Kalisumur, Kaliwadas, Langkap, Laren, Negaradaha, Pamijen, Penggarutan, dan Pruwatan.

Kecamatan ini berada di daerah dataran tinggi, dan dilalui jalur transportasi utama TegalPurwokerto, serta terdapat jalur kereta api Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya. Satu-satunya Stasiun kereta api yang berada diwilayah Kecamatan Bumiayu adalah Stasiun Bumiayu yang berada di desa Talok, merupakan salah satu transportasi jarak jauh tercepat diwilayah ini. Bumiayu juga memiliki Terminal Bus yang terletak di utara perempatan Langkap, setiap harinya selalu dipadati penumpang pada sore hari. Di Bumiayu terdapat Pasar Wage, yaitu pasar yang hanya buka setiap lima hari sekali menurut hari pasaran Kalender Jawa. Di kota Bumiayu, sebagian besar masyarakat nya memiliki mata pencaharian sebagai pedagang. Kawasan perdagangan kota Bumiayu membentang dari Talok hingga Jatisawit. Pasar di Bumiayu adalah Pasar Talok, Pasar Induk Bumiayu, Pasar PKL Kalierang, Pasar Wage, dan Pasar Jatisawit.

Untuk mengurangi kemacetan di kota Bumiayu, Pemerintah Kabupaten Brebes membangun jalan Lingkar, yang dibangun di sebelah timur wilayah perkotaan Bumiayu. Jalan tersebut terbentang mulai dari Talok hingga Pagojengan Kecamatan Paguyangan dan melintas di bawah jembatan kereta api Sakalimalas atau Sakalibel.

Asal nama Bumiayu diberikan oleh Adipati Anom (Amangkurat II) dalam pelariannya ke Tegal, karena di daerah ini ia bertemu dengan penduduk sekitar yang berparas cantik (Jawa: ayu).

Sebagian besar penduduk Di Bumiayu beragama Islam dan mayoritas tetap mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Agama lain yang dianut adalah ProtestanKatolikHinduBuddhaKong Hu Cu, dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Bumiayu dikenal dengan sikap tolerannya.

Bumiayu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Brebes yang berada di bagian selatan, dengan jarak tempuh 73.690 km2 dari pusat Kabupaten Brebes. Letak geografis Bumiayu sendiri merupakan daerah bukan pantai, yang mempunyai ketinggian 156 m dari permukaan air laut, dengan batas sebelah utara Kecamatan Tonjong dan Sirampog, sebelah selatan Kecamatan Bantarkawung dan Paguyangan, sebelah barat Kecamatan Ketanggungan. Letaknya antara 6 49′ – 6 53′ Lintang Selatan dan antara 108 53′ – 109 0′ Bujur Timur, dengan luas wilayah 7.369 hektar, terbagi menjadi lahan sawah sebesar 2.814 hektar (38,19%) dan lahan bukan sawah sebesar 4.555 hektar (61,81%). lahan sawah merupakan sawah berpengairan 80,07% dan sisanya 19,92% merupakan lahan sawah tadah hujan. Jumlah curah hujan di Kecamatan Bumiayu tahun 2016 cukup tinggi dibandingkan Kecamatan lainnya, yaitu 2.280 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 153 hari, curah hujan tertinggi tercatat 700 mm dengan jumlah hari hujan selama 31 hari yang terjadi pada bulan November 2016.33 Bumiayu merupakan Kecamatan di wilayah Brebes Selatan yang merupakan tujuan dari sebagian penduduk wilayah Brebes Selatan untuk berbelanja atau sekedar jalan-jalan, karena untuk mencapai Kota Kabupaten yang lumayan.

Keadaan Geografis dan Iklim Kecamatan Bumaiyu. Sebagian besar penduduk Kecamatan Bumiayu beragama islam dan mayoritas tetap mempertahankan tradisi kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Agama lain yang dianut adalah protestan, katholik, hindu, budha, kong hu cu, dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Bumiayu dikenal dengan sikap tolerannya. Tabel 1.1 No Agama Banyaknya Agama/Kepercayaan yang di anut 1. Islam 95 % 2. Kristen 1% 3. katholik 3% 4. Budha 0% 5. Hindu 0% 6. Lain-lain 1% Terdapat 95% masyarakat Bumiayu beragama islam, sedangkan kristen hanya 1% dan katholik 3%, penganut-penganut agama lain sebanyak 1% saja. Sudah jelas bahwa penduduk asli dari Bumiayu mayoritas beragama islam. Oleh karena itu di Bumiayu juga terdapat beberapa pesantren diantaranya pondok pesantren An-Nuriyyah dan pondok pesantren Shofwatussu’ada di Krajan Bumiayu, dan pondok pesantren Darunnajah Tegal Munding Pruwatan, pondok pesantren AlHikmah di Benda. dll.

X
Kirim Pesan
Terimakasih telah menghubungi layanan kami